cover
Contact Name
Suciati
Contact Email
psuciati@ecampus.ut.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jp-ut@ecampus.ut.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pendidikan
Published by Universitas Terbuka
ISSN : 14111942     EISSN : 24433586     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Terbuka. Jurnal ini memuat artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian dan analisis konseptual mencakup berbagai dimensi pendidikan, seperti kurikulum, pembelajaran, evaluasi, manajemen, kualitas Pendidikan, dan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi, dalam berbagai jenjang pendidikan dan modus penyampaian pembelajaran
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 19 No. 2 (2018)" : 6 Documents clear
DAMPAK PROGRAM DIKLAT ONLINE TIK GURU PUSTEKKOM TERHADAP AKSESBILITAS KONTEN PEMBELAJARAN PADA FITUR RUMAH BELAJAR Eni Susilawati
Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v19i2.153.2018

Abstract

The research objective is to analyze the impact of the participation of online ICT teacher training to increase the number of accessibility the learning content of features in Rumah Belajar. This research used the quantitative research approach with descriptive quantitative analysis methods to be able to describe how the increase in accessibility features of Rumah Belajar and utilization in learning in school. Samples were selected in this study are all online training participants at 15 locations online training that has been conducted by Pustekkom in 2015 and 2016 in 2015. The data was collected using a questionnaire and a list of open questions in accordance with the purpose of research. The results showed that 1) online ICT teacher training participants, after completing the Pustekkom training online using become more motivated to access other feature in Rumah Belajar; 2) The order of the percentage of the intensity level of accessibility to the other features of Rumah Belajar are: Sumber Belajar 23%, BSE 23%, Bank Soal 21%, Kelas Maya 13%, Lab Maya 6%, Karya Guru 4%, Wahana Jelajah Angkasa 4%, Peta Budaya 4% and Karya Komunitas 2%, and ICT training online using the application PKB Rumah Belajar can be used as a reference for efforts to develop a web-based learning applications, in particular for the development of Rumah belajar portal belongs Pustekkom Kemendikbud. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis dampak keikutsertaan diklat online TIK guru Belajar terhadap peningkatan jumlah aksebilitas konten pembelajaran pada fitur-fitur rumah belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode analisis kuantitatif secara deskriptif untuk bisa menggambarkan bagaimana peningkatan aksesbilitas fitur-fitur rumah belajar dan pemanfaatannya dalam pembelajaran di sekolah. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah semua peserta diklat online pada 15 lokasi diklat online yang telah dilaksanakan oleh Pustekkom pada tahun 2015 dan 2016. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan daftar pertanyaan terbuka sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) peserta diklat online TIK Guru, setelah mengikuti diklat online Pustekkom, menjadi lebih termotivasi untuk mengakses fitur-fitur lainnya dalam Rumah Belajar; 2) Urutan prosentase tingkat intensitas aksesbilitas terhadap fitur-fitur Rumbel selain Pengembangan Keprofesian berkelanjutan (PKB) adalah: Sumber Belajar 23%, Buku Sekolah Elektronik (BSE) 23%, Bank Soal 21%, Kelas Maya 13%, Lab Maya 6%, Karya Guru 4%, Wahana Jelajah Angkasa 4%, Peta Budaya 4% dan Karya Komunitas 2%; dan 3) diklat online TIK menggunakan aplikasi PKB. Rumah belajar bisa dijadikan referensi bagi upaya pengembangan aplikasi pembelajaran berbasis web, khususnya bagi pengembangan portal Rumah Belajar milik Pustekkom Kemendikbud.
PENGARUH STORY MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS DALAM BAHASA INGGRIS PESERTA DIDIK SMP Nurmala Dewi
Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v19i2.165.2018

Abstract

The aim of the research is to determine the effect of story mapping on improving learning outcomes of reading and writing at junior high school students. This research was categorized into a quasi-experiment in order to measure the significant effect between two treatments - the students who were taught by story mapping and those who were not. This experimental research design is done to compare the post-test both of classes, the t-test for reading and writing t-test > t-table. The results of this study indicated the nul hypothesis of this study was rejected. There is a better and significant effects on the reading and writing learning outcomes of the learners in the experimental class that applies story mapping techniques than learning outcomes of the learners in the control class which non using the story mapping technique. It is concluded that the students’ achievement in the experimental class which used story mapping was better than students’ learning achievement in the control class without story mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh story mapping terhadap peningkatan hasil belajar membaca dan menulis peserta didik SMP, dengan desain penelitian yang termasuk kedalam penelitian semu (quasi experiment). Untuk mengukur apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik antara kelas yang diajarkan dengan teknik story mapping dan kelas yang tidak diajarkan dengan teknik tersebut. Data penelitian dianalisis menggunakan pengujian N-gain (Normalized Gain), dan uji hipotesis menggunakan uji t (t-test). Hasil N-gain yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dengan teknik story mapping efektif dalam meningkatkan hasil belajar membaca dan menulis dengan ukuran efek (effect size) pada klasifikasi yang tinggi. Sementara hasil t-test yang diperoleh terhadap hasil belajar membaca dan menulis adalah t-hitung > t-tabel. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yang berarti H0 ditolak, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar membaca dan hasil belajar menulis peserta didik pada kelas eksperimen yang diterapkan teknik story mapping,yang lebih baik dari pada hasil belajar peserta didik di kelas kontrol tanpa menggunakan teknik tersebut.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PPKN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Nazirin Nazirin
Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v19i2.174.2018

Abstract

The research analyses the effect of cooperative learning model Jigsaw type and learning motivation on student’s understanding on citizenship subject. The research method uses quasi experimental design with post test only control design. The subject of research was 44 students which constitutes two classes, experiment and control classes. The data collection employs test and questionnaire. The data was analyzed using Two-way Anova test. The results show that cooperative learning model Jigsaw type hasa significant effect on student’s conceptual understanding. The ANOVA test produce significant level below 0.05, which indicates there is significant effect of the Jigsaw model and learning motivation on student achievement. It can be concluded that the cooperative learning model contributes better to learning achievement than conventional learning model, and a high learning motivation contributes better to students learning achievement in citizentship subject than a low learning motivation. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan motivasi terhadap kemampuan pemahaman konsep PPKn siswa sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan post test only control design. Subjek penelitian sebanyak 44 siswa yang terdiri dari 22 siswa sebagai kelas eksperimen dan 22 siswa sebagai kelas kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Anova 2 jalur. Hasil analisis data menunjukkan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa berupa pemahaman konsep PPKn siswa. Siswa dengan tingkat motivasi yang tinggi lebih baik dalam hal penggunaan model Jigsaw dan hasil belajar, dibandingkan dengan siswa yang mempunyai motivasi rendah. Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman konsep PPKn. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik daripada model pembelajaran ceramah untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik, dan bahwa siswa dengan motivasi belajar yang tinggi lebih baik daripada siswa dengan motivasi belajar yang rendah dalam penggunaan atau pemanfaatan model pembelajaran Jigsaw dan hasil belajarnya.
PENGARUH SARANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA (Studi Empirical Pada Mahasiswa Beasiswa Bidikmisi UPBJJ-UT Ternate) Raden Sudarwo; Yusuf Yusuf; Anfas Anfas
Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jp.v19i2.152.2018

Abstract

This study aims to determine the influence of learning facilities and student learning motivation towards the independence of student learning. The result of the research shows that there is positive and significant influence of learning tool (X1) on learning independence (Y). It is obtained by tvalue (2,159) with p = 0,034 <0,05 and ttable at 5% significant level with df = 78 equal to 1,991. There is a positive and significant influence of learning motivation (X2) on learning independence (Y). It is obtained tvalue (7,858) with p = 0,000 <0,05 and ttable at 5% significant level with df = 78 equal to 1,991. There is a positive and significant influence of learning facilities (X1) and learning motivation (X2) simultaneously to the independence of learning (Y). This shows the coefficient of double correlation RY (1,2) = 0,746 and R² = 0,557 and price Fvalue equal to 48,980 with p = 0,000 <0,05 and Ftable = 3,11 at 5% significant level. Coefficient value X1 = 0,186 and X2 = 0,647, constant number equal to 8,650 so that can be made regression equation Y = 8,650 + 0,186X1 + 0,647X2. The higher the learning means (X1) and the learning motivation (X2), the higher the learning independence (Y). Coefficient of Determination is R² of 0,557. Means 55,7% learning independence is explained by learning tools and learning motivation. Meanwhile, 44,3% is explained by other factors not discussed in this study. The study concludes that partially, learning facilities and student learning motivation has a positive and significant effect on student independence (self-sufficiency) in learning. In addition, both learning facility and motivation have a positive and significant effect on student learning independence or sense of self-sufficiency. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar dan motivasi belajar siswa terhadap kemandirian belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan sanara belajar (X1) terhadap kemandirian belajar (Y). Hal ini diperoleh dengan nilai thitung (2,159) dengan p = 0,034 <0,05 dan ttabel pada 5% tingkat signifikan dengan df = 78 sama dengan 1,991. Ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar (X2) pada kemandirian belajar (Y). Diperoleh nilai thitung (7,858) dengan p = 0,000 <0,05 dan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan df = 78 sebesar 1,991. Ada pengaruh yang positif dan signifikan dari fasilitas belajar (X1) dan motivasi belajar (X2) secara bersamaan terhadap kemandirian belajar (Y). Hal ini menunjukkan koefisien korelasi ganda RY (1,2) = 0,746 dan R² = 0,557 dan harga Fhitung sebesar 48,980 dengan p = 0,000 <0,05 dan Ftabel = 3,11 pada taraf signifikan 5%. Nilai koefisien X1 = 0,186 dan X2 = 0,647, bilangan konstan sebesar 8,650 sehingga dapat dibuat persamaan regresi Y = 8,650 + 0,186X1 + 0,647X2. Semakin tinggi nilai sarana belajar (X1) dan motivasi belajar (X2), semakin tinggi kemandirian belajar (Y). Koefisien Determinasi adalah R² 0,557. Berarti 55,7% kemandirian belajar dijelaskan oleh alat belajar dan motivasi belajar. Sementara itu, 44,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara parsial, baik ketersediaan sarana prasaran belajar dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan pada kemandirian mahasiswa, dari dari kedua variable tersebut motivasi mempunyai pengaruh lebih besar. Secara simultan ketersediaan sarana prasarana dalam belajar dan pembelajaran, serta motivasi berpengaruh positif terhadap kemandirian belajar.
EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH: STUDI KASUS PADA SEKOLAH INTERNASIONAL X DI BALI Jeanny Novita Sidupa
Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.29 KB) | DOI: 10.33830/jp.v19i2.168.2018

Abstract

Improving the educational quality can be done not only through improvements on instructional process such as curriculum, learning methods, the quality of teachers or educational facilities but also through principal leadership as the principal is directly related to the implementation of the school program. Data collection techniques used was interview, and documentation. The survey method is carried out only as an affirmation and supporting data. The research was conducted using qualitative descriptive approach. Moreover, to assure the validity of research, the data was tested through triangulation method. Based on the research findings, it was concluded that the hindrances on the effectiveness of principal leaders was caused by the absence of superintendents’ support in providing organizational structure, system and program which focused on school’s vision and mission. That being said, it was suggested that superintendent as a policy maker to put an effort to develop coordination and collaboration with all the stake holders as it will establish the school’s direction and foster a strong commitment in meeting those goals. Kualitas mutu sumber daya manusia salah satunya ditentukan oleh kualitas mutu pendidikan.Untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya dapat dilakukan melalui perbaikan proses pembelajaran seperti kurikulum, metode pembelajaran, perbaikan kualitas guru atau sarana pendidikan tetapi juga melalui kepemimpinan kepala sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan sekolah karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program sekolah. Penelitian ini membahas mengenai pelaksanaan kepemimpinan kepala sekolah X di pulau Bali. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan pengamatan wawancara, dan dokumentasi. Metode survey dilakukan hanya sebagai penegasan dan data pendukung. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian dan kesimpulan. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya adalah kurangnya dukungan dari pihak yayasan sekolah dalam menciptakan standar, sistem dan program yang berorientasi pada visi, misi dan tujuan sekolah. Untuk itu yayasan sebagai pembuat kebijakan hendaknya melakukan koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan seluruh warga sekolah sehingga dapat menentukkan arah kebijakan dan menumbuhkan komitmen yang kuat dalam pemenuhan tujuan sekolah.
PENGEMBANGAN KREATIVITAS INOVATIF MELALUI PEMBELAJARAN DIGITAL Suciati Suciati
Jurnal Pendidikan Vol. 19 No. 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.473 KB) | DOI: 10.33830/jp.v19i2.181.2018

Abstract

Digital learning is a current mode of education today, triggered by the rapid development of information and communication technology in the era of Industrial Revolution 4.0. This mode of learning has the capacity to develop the potential and abilities of students, not only in knowledge but also in life skills, especially in terms of innovative creativity which is an important capital in the era of 21st Century. This article discusses the concept of digital learning, readiness for usage, and its role in developing students' innovative creativity. Pembelajaran digital merupakan modus pendidikan masa kini yang dipengaruhi oleh perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi pada era Industrial Revolution 4.0. Modus ini mempunyai potensi untuk mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik bukan saja dalam hal pengetahuan tetapi juga dalam life skills, khususnya dalam hal kreativitas inovatif yang menjadi modal penting dalam kehidupan era Abad 21. Artikel ini membahas tentang pengertian pembelajaran digital serta kesiapan untuk menggunakan, dan perannya dalam pengembangan kreativitas inovatif mahasiswa.

Page 1 of 1 | Total Record : 6